SD Negeri 4 Purwokerto Lor

SD Negeri 4 Purwokerto Lor
Pemberian Sodaqoh Menjelang Idul Fitri 1432 H

Minggu, 08 Januari 2012

Banyak dari mereka yang makan sehari hanya satu kali

Pernahkah kita menyisihkan uang 100 ribu ketika memiliki uang 1 juta ? Pasti jarang sekali, biasanya paling menyisihkan 25 ribu saja atau mungkin kurang, padahal kita tahu kalau rejeki itu datangnya dari Allah SWT. Dan ada hak milik fakir miskin disana yang harus dibagikan. Kebahagiaan orang yang memberipun sangat besar dibandingkan kita menghabiskan harta kita sendiri. Coba saja buktikan jika kita memiliki kue 5. tidak perlu kita memakan semuanya. karena 2 saja sudah cukup bagi perut yang cuma sejengkal. yang 3 kita berikan pada orang lain. Pasti kebahagiaan sangat beda dengan jika kita menghabiskan semuanya.

Ini membuktikan ada kenikmatan ketika kita bisa menolong orang lain. Apalagi jika dihubungkan dengan
betapa beruntungnya kita diberikan harta lebih dibanding orang lain, dan bisa memanfaatkannya untuk menolong orang lain yang susah. betapa gembiranya melihat yang ditolong tersenyum senang.

Menurut Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah rahimahullah dalam Ijtima’ Al-Juyusy Al-Islamiyah, nikmat terbagi dua; nikmat yang bersifat muthlak dan nikmat yang bersifat muqayyad (mengikat). Nikmat yang bersifat muthlak adalah nikmat yang akan mengantarkan seseorang pada kebahagiaan abadi, seperti kebahagiaan seseorang dalam berislam dan mengikuti sunnah Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam.
Allah Ta’ala berfirman;
وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا.
“Dan barang siapa yang menta’ati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman sebaik-baiknya.” (An-Nisa:69).
Adapun nikmat kedua yang bersifat terikat/terbatas adalah nikmat yang digambarkan dalam bentuk kesehatan, anak, kekayaan, dan istri shalehah.

Maka ketika seorang bersodaqoh dia mendapatkan 2 nikmat sekaligus. yang temporer dan abadi. inilah yang didapatkan dari seorang yang bersodaqoh. Tentunya dalam bersodaqoh juga sudah seharusnya uang yang berasal dari rejeki yang halal. jika tidak maka kita tidak akan mendapatkan pahala. tapi dosa kita atas uang haram tersebut yang telah diambil dan disodaqohkan menjadi hilang karena mengembalikannya pada yang berhak. Tentu saja kita juga harus bertaubat. Agar kesalahan kita diampuni.

Banyak disekeliling kita yang sehari hari makan nasi hanya sekali yaitu saat makan siang saja. pagi dan sore hanya seketemunya berupa umbi-umbian karena mahalnya harga beras. tiap hari menunya yah seperti itu. syukur kalau ada tahu tempe. kebanyakan nasi dan sayur saja. atau kalau di warung tegal agak mewahan sedikit dengan disebut sebagai nasi rames yang komplet walau tanpa lauk. sayuran tempe iris, nasi dan sambal. dan ini sudah mewah dan nikmat. mungkin karena sedikit jadi terasa nikmat dimakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar